Selenggarakan Seminar Nasional Unika St. Paulus Ruteng Hadirkan Tiga Ahli dari Universitas Berbeda Sebagai Pembicara Kunci

 

Unika St. Pa ulus Ruteng Gelar Seminar Nasional Bertajuk “Transformasi Pendidikan dalam Semangat Kolaborasi Menuju Masyarakat Berkarakter” dengan  menghadirkan tiga pembicara kunci yaitu; Prof. Dr. I Nyoman S. Degeng, M.Pd, Ahli Teknologi Pembelajaran dari Universitas Negeri Malang, Prof. Drs. Henddy Shri A. Putra, M.A., M.Phil.,Ph.D, Ahli Antropologi  dari Universitas Gajah Mada, dan Prof. Dr. Sebastianus Menggo, M.Pd, Ahli Linguistik Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng,dalam Memperingati HUT ke 65  Unika St. Paulus Ruteng,  pada Kamis, 16 Mei 2024 di Gedung Utama Timur Lantai 5, Unika St. Paulus Ruteng.

Seminar nasional ini dihadiri oleh; kepala Kementrian Agama Kabupaten Manggarai,  325 Mahasiswa Universitas Katolik Indonesia St. Paulus Ruteng, pimpinan dan 5 orang  Mahasiswa dari Sekolah Tinggi Pastoral  (STIPAS) St. Serilus Ruteng dan Pimpinan serta 3  orang mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Karya Ruteng serta 54 lainya mengikuti secara daring (Zoom Meeting).

Rektor Unika, Rm. Maksi sedang memberi sambutan dan membuka acara seminar  nasional Kamis, 16 Mei 2024 di Gedung Utama Timur Lantai 5, Unika St. Paulus Ruteng (Foto: Tangkapan Layar Youtube; Unika  St. Paulus Ruteng TV.


Rektor Unika St. Paulus Ruteng, RD. DR. Maksimilianus Regus, S.Fil  dalam sambutanya mengatakan, “beberapa pemikir melihat masyarakat kita ini sedang mengarah pada apa yang disebut  dengan masyarakat yang sedang mengalami pembusukan” atau “masyarakat yang sedang membusuk”. Tegasnya

Ada beberapa fenomena yang bisa menjelaskan ini, misalnya ada yang mengatakan  gejala anomi (gejala yang kalau secara sederhana, kita katakan orang yang tidak lagi terhubung dengan muasal dan identitas mereka) misalnya; kita ini orang Manggarai tetapi sebutan  orang Manggarai itu sudah tidak terkoneksi dengan apa yang disebut ;   nilai,norma dan sebagainya. Jadi, menjadi orang Manggarai itu sesuatu yang kabur atau orang yang kehilangan  panduan sebagai orang Manggarai, atau dengan contoh lain kita ini orang beragama tetapi secara nilai atau moral, itu tidak tehubung dengan agama itu, itulah yang disebut stuasi anomi gejala yang makin kuat sekarang ini. Gejala ini yang membuat orang kehilangan pegangan hidup, dan mengalami kekaburan nilai, terangnya.

Masyarakat memiliki ketidakpercayaan yang tinggi  kepada lembaga-lembaga pemerintahan atau apapun itu, itulah yang menyebabkan adanya; ketidakpatuhan, kriminalitas dan sebagainya. Orang-orang  percaya ada satu institusi/lembaga yang diharapkan mampu memperbaiki proses-proses sosial, kebudayaan, politi yang tadinya cenderung menciptakan kebusukan itu, dan lembaga yang dimaksud  adalah lembaga pendidikan. Jadi lembaga pendidikan itu dipercaya sebagai lembaga yang  bisa mencegah  peroses pembusukan itu bergerak lebih jauh.

Jadi saya kira itulah pentingya tema “Masyarakat Berkaraketer”. Tegas Rm. Maksi.

Tugas kita sebagai insan pendidikan yaitu menyelamatkan api kesadaran dan membawa api itu kembali ketengah kehalayak peradaban, dan  Unika  sepanjang sejarahnya, 65 tahun mungkin kecil, tetapi sudah berusaha menyelamatkan api kesadaran itu  atau membuat api itu terus bernyala di tengah kehidupan  sampai pada hari ini, itu adalah  komitmen Unika St. Paulus Ruteng dan menjadi komitmen kita semua sebagai  mausia terpelajar”. Tutupnya.

Prof. Dr. I Nyoman S. Degeng, M.Pd dalam materinya yang berjudul “Transformasi Pembelajaran yang Memerdekakan Belajar: Sebuah Gagasan Inovatif  Berkarakter Cinta di Era Teknologi Digital-internet”

 

Prof.  Nyoman  sedang mempresentasikan mateerinya Kamis, 16 Mei 2024 di Gedung Utama Timur Lantai 5, Unika St. Paulus Ruteng (Foto: Tangkapan Layar Youtube; Unika  St. Paulus Ruteng TV.

Prof  Nyoman membuka msterinya dengan menegaskan “Apapun yang kita perbincangkan di muka bumi ini, jika tidak menyentuh  cinta semua tidak ada guna.

“Transformasi yang memerdekakan belajar” berarti bukan memaksa untuk belajar tapi, membuat seseorang benar-benar belajar karena keinginan, kerinduan dan karena dia yang ingin tumbuh”

Karena itu bagaimana kita membangun pribadi yang sungguh-sungguh rindu belajar bukan karena belajar sudah dimasukan dalam sistem/skejul  kita baru belajar, atau karena di paksa tetapi, bagaimana membuat seseorang tanpa ada apapun dari laur, sudah muncul dari dalam dirinya kerinduan belajar, karena itu tepat sekali kata transformasi dipake disitu, karena itu juga  saya tambahkan “sebuah gagasan inovatif berkarakter cinta di era teknologi digital-internet. Jelas Prof. Degeng

Kesalahan terbesar  kita adalah  memarahi anak ketika belajar saat libur, dan sekolah tidak akan mau menerima anak-anak datang pada saat libur. Itu sistem kita. Pesan guru di sekolah juga sangat jelas “baiklah anak-anak karena ujian telah selesai maka liburlah”. Itu bahasa  dari mana sumbernya itu? Imbuhnya dalam guyonan.

“Belajar bukan kegiatan On Of sesungguhnya tetapi sistem kita yang membuat itu”.

Ketika kita tidak bisa lagi belajar dengan cara tertentu yang dipakaikan orang lain kepada  kita, yang harus kita lakukan adalah mencari cara lain, itulah aktivitas belajar yang sesunggguhnya, itulah yang membuat potensi manusiawi kita  benar-benar bertumbuh dan berkembang dan ini sesungguhnya telah masuk dalam sistem undang-undang  pendidikan nasional yang lalu tahun 2003, jelasnya.

Kurikulum kita tidak melihat apa yang ada pada anak-anak bangsa  tetapi kita telah menyediaka menunya  supaaya anak-anak menikmati menunya, bukan-anak-anak dengan potensi tertentu mencari mana yang cocok bagi dirinya. Kita tidak menggunakan pendekatan itu di negeri ini.

Sebuah transformasi; cara mendidik, mengajar, segalanya harus berubah,karena itu sebagai pengajar penting memerhatikan siapa muridnya, dan ini yang diera  kekinian tidak diperhatikan  karena kita berpegang pada cara-cara kita “apa yang kita anggap baik itulah yang kita lakukan. Kalau berbicara  transformasi kita harus merubah itu  sehingga terjadi perubahan yang sungguh dasyat , tidak seperti sekarang berjalan-bejalan.  Berjalanpun tak bisa, karena jalanya rusak, tutup Prof Degeng.,

 Prof. Drs. Henddy Shri A. Putra, M.A., M.Phil.,Ph.D dalam materinya yang berjudul Transformasi Manajemen Perguruan Tinggi  di Era Transdisiplin”


Prof. Henddy  sedang mempresentasikan mateerinya Kamis, 16 Mei 2024 di Gedung Utama Timur Lantai 5, Unika St. Paulus Ruteng (Foto: Tangkapan Layar Youtube; Unika  St. Paulus Ruteng TV.

Transdisiplin berbicara tentang aliran pemikiran (strukturalisme), jelas Prof.Henddy

Kita tidak lagi  berbicara tentang ; hukum, bahasa, politik, tetapi kita berbicara historisisem. Inilah yang sedang tren di era  sekarang, tetapi Indoesia masih berada di era multididplin dan di beberapa tempat lain masih monodisiplin. Karena itu kita perlu melakukan kolaborasi, dan  kolaborasi bukan hanya sekedar kolaborasi tetapi harus memiliki arah yang jelas untuk dapat mencapai apa yang namanya transdisiplin. Tegasnyaa

 Prof. Dr. Sebastianus Menggo, M.Pd dalam makalahnya dengan judul

“Cerdas  Bersama AI  pada Pembelajaran Era Post-Turh: Tantangan atau Peluang?” 

Prof. Sebas sedang mempresentasikan mateerinya Kamis, 16 Mei 2024 di Gedung Utama Timur Lantai 5, Unika St. Paulus Ruteng (Foto: Tangkapan Layar Youtube; Unika  St. Paulus Ruteng TV.


Dengan mengutip yang dikatakan Profesor Poppy Yaniawati dari Universitas Pasundaran “Kita tidak bisa menolak kehadiran AI tetapi yang perlu kita lakukan adalah membantu peserta didik kita dalam memahami dan memaanfaatkan AI dari pada mengabaikan  atau melarang”

Dalam pemaparan materinya Prof. Dr. Sebastianus Menggo, M.Pd menegaskan “kita boleh rispek terhadap AI tetapi jangan kita mendewa-dewakan  berlebihan tetapi kita beradaptasi.Kita tidak  tidak menolak teknologi digital tetapi tetap digital yang pro terhadap   nilai-nilai kemanusiaan”.

Apa Kata Peserta Seminar?

Makria Indrawati seorang mahasiswi Unika St. Paulus Ruteng mengatakan “saya adalah salah satu delegasi dari kelas untuk mengikuti seminar hari ini.Namun, itu tidak begitu penting bagi saya  karena sekedar formalitas semata.Jadi yang paling penting bagi saya ketika saya diberi kesempatan untuk  mengikuti seminar ini, yang mana menurut hemat saya, ini merupakan kegiatan  yang sangat produktif dibandingkan menghabiskan waktu tanpa aktivitas.

 “kebetulan kami tidak ada kuliah”

Motifasi saya simple dalam mengikuti kegiatan seminar nasional seperti ini yaitu "saya ingin belajar dan mengetahui hal-hal baru”.

Dan benar,setelah saya mengikuti seminar ini saya merasa sangat beruntung  karena mendapatkan wawasan yang sangat luas dari ketiga  pembicara hebat, ungkap Indra

Kesanya sangat luar biasa sampai saya pun kesulita untuk membahasakanya.Saya pribadi mendapatkan banyak ilmu pengetahuan hari ini. Menarik bagi saya ketika hal yang dibicarakan adalah karakter dan teknologi.

Saya merasa karakter generasi muda saat ini mulai luntur  karena kehadiran teknologi.Disisi lain kehadiran teknologi sangat membantu untuk mengefesiensi segala kebutuhan manusia,tetapi ternyata kehadiran teknologi dapat memberi dampak yang negatif kepada pengguna kalau tidak menggunakanya dengan bijak,tambahnya.

Pesan saya “untuk teman-teman mahasiswa agar lebih bijak dalam menggunakan tekhnologi agar menjadi mahasiswa yang berkarakter serta menjadi mahasiswa yang bernalar keritis,keratif dan produkti”

Mariana  Anastasia D. Djehabut,  mahasiwi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Karya Ruteng,yang merupakan delegasi dari  kampusnya untuk mengikuti seminar ini mengungkapkan kebahagiaanya karena mendapatkan kesempatan dalam kegiatan seminar seperti ini.

“saya sangat termotifasi ketika saya mendengar dari ibu dosen kami yang menjadi pemateri dalam seminar ini adalah Profesor-profesor hebat” jelasnya saat diwawancari oleh HMJF TEAM

"Saya merasa sangat merasa sangat beruntung karena jujur kegiatan seperti ini sangat jarang kita dapatkan di Kabupaten Manggarai, beda halnya kalau kita kuliah di Jawa” tambahnya.

Harapan saya kedepanya “kalau kampus Unika mengadakan kegiatan-kegiatan seperti ini kedepanya, kami dari STIE Karya Ruteng juga kalau bisa  dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan seperti ini, dan begitu juga kalau kami di STIE mengadakan kegiatan-kegiatan sepeti ini kami melibatkan Unika”

 “Karena menurut saya dalam hal ilmu pengetahuan kita perlu berkolaborasi dan saling saharing” imbuhnya

“kitakaan sangat jarang mendapatkan kesempatan seperti ini jadi, saya sanagat puas dengan  materi yang disampaikan oleh kektiga pemateri hebat ini, karena menurut saya materi yang mereka sampaikan dapat dengan mudah dipahami dan mungkin karena cara mereka mnjelaskanya juga kali ya, sehingga kita lebih cepat mencernanya ” tutupnya.

Charles Tarung mahasiswa  Sekolah Tinggi Pastoral  (STIPAS) St. Serilus Ruteng, yang juga merupakan  utusan dari kampusnya, mengungkapkan  “saya merasa bersyukur karena panitia unika mengundang kami dari STIPAS St. Srilus Ruteng dalam kegiatan seminar nasional ini”

saya sangat bersyukur bisa mengikuti seminar tadi karena sekarangkan zamanya teknologi,paling tidak kita dicerahkan dengan mengikuti seminar”, ungkapnya

Saya merasa  itu sangat membantu kita sebagai mahasiswa terkait dengan penggunaan teknologi, karena kita ketahui bersama teknologi itu memiliki dampak positif dan negatif

Seperti yang telah disampaikan oleh pemateri tadi waktu seminar kita harus bijak mengunakan tektologi.

“Saya sangat bangga mengikuti seminar hari ini karena pematerinya orang-orang hebat semua dan materi yang mereka sampaikan juga sangat menarik,kontektual sehingga mudah  diresapi”, tambahnya

“Harapan saya untuk kedepanya semoga kegiatan-kegiatan seminar nasional seperti  ini terus dilakukan baik di Unika maupun di Stipas, dengan maksud supaya bisa menambah pengetahuan dan wawasan kita sebagai mahasiswa.

“Baiknya juga kalau dalam  seminar nasional seperti ini disediakan  sertifikat, biar yang online, untuk menambah semangat teman-teman semuanya termasuk saya, karena itu nantinya sangat membantu kita dalam hal akademik serta sebagai tanda bahwa kita benar-benar telah mengikuti kegiatan seminar nasional”   

Karno Oce, HMJF TEAM Unika St. Paulus Ruteng.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengarahan Utusan Mahasiswa Asistensi Natal 2023 Prodi Pendidikan Teologi.

Seminar Pendidikan Karakter Multikultural Prodi Pendidikan Teologi UNIKA St Paulus Ruteng Siapkan Katekis Lintas Batas