PERAYAAN EKARISTI DALAM RANGKA DIES NATALIS KE-65 YANG BERLANGSUNG DENGAN SANGAT MERIAH

 

    


Ruteng, 20 Mei 2024 - Dalam rangka merayakan Dies Natalis ke-65, Universitas Katolik Indonesia (UNIKA) St. Paulus Ruteng mengadakan perayaan Ekaristi sebagai puncak dari seluruh rangkaian kegiatan, termasuk perlombaan antar SMA, sebagai ungkapan syukur atas perjalanan pembangunan UNIKA St. Paulus Ruteng hingga saat ini. Perayaan Ekaristi ini dihadiri oleh Bupati Kabupaten Manggarai, Ketua DPRD Manggarai, perwakilan dari PEMDA Manggarai Barat dan Manggarai Timur, Ketua Pengurus dan Yayasan St. Paulus Ruteng bersama seluruh anggota, Rektor beserta para wakil rektor, dekan, ketua program studi, dosen, pegawai, rekan-rekan imam, biarawan-biarawati, para undangan, ketua panitia beserta anggota, para alumni, serta mahasiswa-mahasiswi UNIKA St. Paulus Ruteng, dan semua peserta dalam rangka Dies Natalis ke-65 UNIKA St. Paulus Ruteng.



 Dr. Marselinus Ruben Payong, M.PD, sebagai ketua panitia, menyampaikan bahwa pada awalnya, lembaga UNIKA St. Paulus Ruteng hanya merupakan tempat kursus. Dalam perkembangannya hingga menjadi perguruan tinggi, ia membagi sejarahnya ke dalam beberapa periode. Periode pertama, yang disebut periode konsolidasi, dimulai pada tahun 1959 dan awalnya hanya menawarkan kursus untuk calon katekis. Pada bulan Juni 1960, nama resmi Kursus Pendidik Katekis (KPK) baru mulai digunakan. Periode kedua, yang berlangsung dari tahun 1969 hingga 1995, disebut periode konfirmasi sekaligus stagnasi. Disebut konfirmasi karena pada masa ini, APK DEMI mendapat pengakuan tidak hanya dari pemimpin gereja lokal di Nusa Tenggara, tetapi juga dari semua pemimpin gereja lokal di seluruh Indonesia. Pada periode ini, mahasiswa yang belajar di lembaga ini bersifat multikultural, dengan asal-usul yang beragam seperti dari Papua, Ambon, NTT (termasuk Atambua, Sumba, Kupang, Larantuka, dan Ende), serta dari keuskupan Makassar dan keuskupan Padang. Selain itu, terjadi stagnasi atau tidak ada perkembangan yang signifikan, hanya perubahan nama pada tahun 1986 dari APK menjadi STKIP. Perubahan ini terjadi setelah melalui perdebatan panjang, disebabkan oleh kebijakan pemerintah untuk menyesuaikan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tinggi di seluruh Indonesia. Pada tahun 1991, program S1 diluncurkan, namun perubahan dari APK ke STKIP tidak menghilangkan identitas aslinya, sehingga program katekis tetap dipertahankan. Pada tahun 1995, atas masukan dari dewan pembina, mulai dipertimbangkan untuk memperluas jangkauan pelayanan kepada masyarakat. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1998, pendidikan teologi yang awalnya dikenal sebagai kateketik diubah namanya menjadi pendidikan teologi. Pada tahun 2003, program studi Diploma 2 PGSD diperkenalkan, diikuti oleh program S1 PGSD yang lahir pada tahun 2007 dan masih berlangsung hingga saat ini. Dr. Marselinus Ruben Payong, M.PD., “mengungkapkan bahwa ini adalah anugerah dari Allah, karena bantuan besar dari banyak individu baik, yang memungkinkan UNIKA St. Paulus Ruteng untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-65 dengan penuh sukacita”, tuturnya.

            Rm. Dr. Maksimus Regus, S.Fil., M.Si, menyampaikan bahwa 65 tahun perjalanan adalah panggilan peradaban bagi wilayah ini. Perjalanan UNIKA St. Paulus Ruteng juga mencerminkan pertaruhan nilai-nilai kebaikan dan kasih dalam kehidupan kita semua. Perjalanan selama 65 tahun adalah perjalanan syukur atas banyak anugerah Tuhan yang telah Dia titipkan kepada kita semua," tuturnya. Beliau juga menekankan pentingnya berterima kasih kepada semua individu yang telah berjasa dalam mengembangkan lembaga UNIKA St. Paulus Ruteng. Satu hal menarik yang disampaikan oleh beliau adalah perumpamaan bahwa hidup ini seperti sungai yang mengalir; jika ada airnya, sungai itu mengalir, tetapi jika tidak ada air, sungai itu berhenti. Namun, dengan terus mengalir, dengan gerakan pasti, kita akan menjadi sesuatu yang berarti.

 


            Rm. Leodobaldus R. Mujur, Pr, mengatakan bahwa usia 65 tahun UNIKA Santu Paulus Ruteng  merupakan pencapaian yang sangat luar biasa dengan melahirkan sumber daya manusia yang tersebar dimana-mana dan dalam pelbagai bidang dan profesi. Dalam teater Randang Mose yang ditampilkan oleh Romo Ino dan UKM Budaya, menggambarkan UNIKA Santu Pulus Ruteng seperti pohon yang  yang besar memiliki empat cabang dan dua belas  ranting, dimana UNIKA Santu Pulus Ruteng memiliki empat fakultas dan dua belas program study. UNIKA Santu Paulus Ruteng telah melewati banyak rintangan dan krisis yang hanya berawal dari tempat kursus hingga sekarang menjadi Universitas yang besar. Semoga dengan umur 65 tahun Unika Santu paulus Ruteng akan tetap berjaya dan memberikan yang terbaik untuk para mahasiswa-mahasiswinya.

 


            Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit, menyampaikan penghargaan atas prestasi yang dicapai oleh UNIKA Santu Paulus Ruteng yang telah banyak menghasilkan generasi yang mampu bersaing di berbagai bidang dan profesi. Bapak Bupati juga menyatakan bahwa acara dies natalis yang diselenggarakan merupakan bagian dari strategi pemasaran untuk menarik minat calon mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan mereka. Bapak Bupati berharap kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan akan membantu para mahasiswa mengembangkan minat dan bakat mereka, Tuturnya.

 Nafra Haneyman dan Florentianus Nadriyani Mbey, HMJF TEAM

 

           

           

           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengarahan Utusan Mahasiswa Asistensi Natal 2023 Prodi Pendidikan Teologi.

Selenggarakan Seminar Nasional Unika St. Paulus Ruteng Hadirkan Tiga Ahli dari Universitas Berbeda Sebagai Pembicara Kunci

Seminar Pendidikan Karakter Multikultural Prodi Pendidikan Teologi UNIKA St Paulus Ruteng Siapkan Katekis Lintas Batas