Dihadir Oleh 21 Siswa Utusan Dari Empat Agama Berbeda, SMK Purwosari Mengadakan Seminar; Bersatu Dalam Keberagaman


Jawa Timur
– SMK Negeri 1 Purwosari menggelar seminar bertajuk "Bersatu dalam Keberagaman: Membangun Sekolah Ramah dan Toleran" pada hari ini. Acara ini dihadiri oleh 21 siswa yang mewakili empat agama; Islam, Katolik, Protestan, dan Hindu. Seminar ini bertujuan untuk mengikat persaudaraan dan menghargai perbedaan di antara siswa.

Elfira Abidatul Maula, selaku host, membuka acara dengan menekankan pentingnya solidaritas ditengah keragaman.  Dia menegaskan agar terus saling mendukung dan toleransi dalam keberagaman. Elfira adalah finalis duta multikultural dari Universitas Yudharta dan merupakan aktor peneyelenggara kegiata seminar ini.

Yoga Amstrong dan Trisno Arkadeus, mahasiswa magang lintas iman dari Universitas Katolik St. Paulus Ruteng, diundang sebagai pemateri untuk membahas tema sentral seminar.

Dalam presentasinya, Yoga Amstrong menjelaskan bahwa keberagaman adalah hal yang perlu dijaga dan disyukuri. Ia menyoroti tujuh poin penting, termasuk pentingnya membangun persatuan, meningkatkan toleransi, memperkaya pengalaman, serta menegakkan keadilan sosial. Yoga menekankan bahwa bersatu dalam keberagaman bukan hanya pilihan, tetapi keharusan untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan inklusif.

Pemateri kedua, Trisno Arkadeus, menekankan perlunya menjaga multikulturalisme dengan menghindari pengaruh negatif seperti diskriminasi dan bullying. Ia mengusulkan beberapa langkah konkret, seperti pendidikan multikultural, penghargaan terhadap perbedaan, serta membangun hubungan sosial yang kuat. Trisno juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik dan menangani konflik dengan bijak untuk menciptakan lingkungan yang saling menghargai.



Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Purwosari, Bapak Rudi Triantoso, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan semacam ini. Ia menegaskan bahwa menjaga keberagaman dan toleransi di sekolah sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman, meningkatkan keterampilan sosial siswa, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di dunia nyata.

Pak Amin Wahyudi, Kaur Kesiswaan, menutup diskusi dengan ucapan terima kasih kepada penyelenggara seminar. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berdampak positif pada karakter dan akademis siswa, tetapi juga berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang harmonis dan toleran.

Dengan demikian, seminar ini berhasil memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya keberagaman dan toleransi dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, serta menyiapkan generasi masa depan yang lebih baik.

 

Oleh Trisno Arkadeus-FGD

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengarahan Utusan Mahasiswa Asistensi Natal 2023 Prodi Pendidikan Teologi.

Selenggarakan Seminar Nasional Unika St. Paulus Ruteng Hadirkan Tiga Ahli dari Universitas Berbeda Sebagai Pembicara Kunci

Seminar Pendidikan Karakter Multikultural Prodi Pendidikan Teologi UNIKA St Paulus Ruteng Siapkan Katekis Lintas Batas