Mahasiswa/i Program Studi Pendidikan Teologi Semester 5 Universitas Katolik St. Paulus Ruteng mengikuti Pelatihan Katekese Digital.
Leda 29 November 2024, sebanyak 55 mahasiswa/i mengikuti pelatihan katekese digital yang diselenggarakan di Rumah Keuskupan Ruteng. Kegiatan pelatihan ini berlangsung selama tiga hari mulai pada Jum'at 29/11-01/12/2024, dengan rangkaian kegiatan yang berbeda setiap harinya. Kegiatan ini, tentunya ada fondasi yang dimana Rm. Stanislaus Hermansi sebagai ketua pelaksana kegiatan mengungkapkan bahwa karya pewartaan kerajaan Allah harus sesesuai dengan konteks sekarang yang dimana harus menggunakan media digital agar dapat menyampaikan pesan kepada semua orang untuk itu, gereja sebagai fondasi utama. Beliau juga mengungkapkan tujuan dari kegiatan ini untuk bijak dalam menggunakan media sosial terutama calon katekis.
Pada hari pertama, peserta diajak untuk memahami dasar-dasar fotografi oleh Rm.Heribertus Ratu, yang membawakan materi tentang teknik dan keterampilan dalam mengambil foto. Melalui penjelasan yang mendalam, para peserta diberikan wawasan mengenai cara memanfaatkan fotografi sebagai alat untuk menyampaikan pesan secara visual, terutama dalam konteks katekese digital. Materi ini menjadi langkah awal yang penting dalam mempersiapkan peserta untuk lebih kreatif dalam menyebarkan nilai-nilai iman melalui media sosial. Beliau menekankan bahwa sebuah foto bisa mengungkapkan lebih dari seribu kata, yang menunjukkan betapa kuatnya pesan yang dapat disampaikan melalui gambar. Dalam konteks ini, beliau menjelaskan bahwa setiap foto yang dipotret memiliki potensi untuk membawa pesan positif yang dapat menyentuh hati dan pikiran banyak orang. Pesan ini mengingatkan para peserta betapa pentingnya memilih dan menangkap momen dengan bijak, sehingga gambar yang dihasilkan tidak hanya menjadi dokumentasi, tetapi juga sarana untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan yang dapat mempengaruhi orang lain secara positif.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan iman melalui media sosial sebagai sarana baru dalam menyebarkan pesan-pesan kebaikan dan spiritualitas. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, media sosial menjadi platform yang efektif untuk menjangkau lebih banyak orang, terutama generasi muda. Dengan memahami cara menggunakan media sosial secara bijak dan kreatif, para peserta diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyebarkan nilai-nilai positif dan meningkatkan kehidupan iman masyarakat luas.
Pada sesi kedua, Rm. Stanislaus Hermansih membahas mengenai betapa pentingnya pemanfaatan dunia digital di era modern. Dalam penjelasannya, beliau menekankan bahwa perkembangan teknologi, terutama dalam hal digitalisasi, telah membawa dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang penginjilan dan pendidikan iman. Beliau mengingatkan bahwa di tengah kemajuan zaman, dunia digital bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan, melainkan harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menyebarkan nilai-nilai keagamaan kepada lebih banyak orang, terutama generasi muda yang sangat akrab dengan teknologi.
Peserta pelatihan katekese digital yang bernama Arin Sungga dkk, mengungkapkan bahwa melalui pelatihan ini sebagai bekal untuk calon katekis dalam mewartakan kerajaan Allah melalui media sosial dan mampu mengembangkan kreativitas di pastoral. Hadirnya Teknologi digital telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, sehingga memanfaatkan peluang ini untuk menyampaikan nilai-nilai keagamaan menjadi suatu kebutuhan. Melalui pelatihan ini, para peserta dilatih untuk memanfaatkan platform digital secara optimal, baik untuk berbagi inspirasi maupun menjalin komunikasi yang bermakna dengan sesama, sehingga iman dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkup yang lebih luas.
Di era digital saat ini, banyak orang muda
cenderung kurang bijak dalam memanfaatkan media sosial, sehingga sering kali
platform tersebut digunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Menyadari
tantangan ini, Keuskupan Ruteng menginisiasi pelatihan katekese sebagai upaya
untuk membimbing calon katekis agar mampu menggunakan media sosial secara
positif. Melalui pelatihan ini, para peserta diajarkan untuk menjadikan media
sosial sebagai sarana menyampaikan pesan-pesan kebaikan, membangun nilai-nilai
spiritual, dan menjadi teladan dalam penggunaan teknologi secara bertanggung
jawab.
Komentar
Posting Komentar